Latar Belakang
Latar belakang diberikannya ISD
adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh
sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan.
Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan
warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik
balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini
bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang”
yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan
keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara. Pada hakekatnya
pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara
untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya.Selaku
warga masyarakat,warga bangsa dan negara,secara berguna dan bermakna serta
mampu mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berunah dan selalu terkait
dengan konteks dinamika budaya,bangsa,negara dan hubungan international,maka
pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal
yang digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan
ketidak keterdugaan.
1.2 Tujuan Pembahasan
Untuk pembekalan kepada para mahasiswa di indonesia berkenaan
dengan pemupukan nilai-nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada pendidikan
pancasila,Bela Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah
Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MKPK).
2.1
Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu
bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan
pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga
lebih peka terhadapnya.
2.2 Pengertian
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
2.3 Sejarah Pendidikan
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal
bagi penduduk Hindia-Belanda (cikal
bakal Indonesia), meskipun terbatas bagi kalangan tertentu yang terbatas.
Sistem yang mereka perkenalkan secara kasar sama saja dengan struktur yang ada
sekarang, dengan tingkatan sebagai berikut:- Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar bagi orang Eropa
- Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi
- Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama
- Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas
2.4 Fungsi
Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga
pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:- Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan kebudayaan.
- Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
- Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
- Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
- Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
- Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin integrasi sosial.
- Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber inovasi sosial.
3.1 Kesimpulan
Pendidikan
biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan ini biasanya diperkulan untuk membahas dan
mengkaji masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.Masalah -
masalah yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri mencakup berbagai macam
nilai - nilai dari berbagai macam Ilmu Sosial seperti ilmu ekonomi , ilmu
psikologi , ilmu geografi , ilmu sosiologi , ilmu hukum dan politik serta
bebagai macam Ilmu Sosial lainnya.
3.2 Saran
Pendidik harus mengetahui
apa yang harus dilakukan kepada peserta didik dalam setiap tahap perkembangan
yang berbeda mulai dari bayi hingga dewasa. Ilmu sosial dalam pendidikan tidak
hanya diterapkan oleh mahasiswa, namun oleh seluruh manusia agar bumi ini
menjadi tentram.
Daftar isi
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
http://sutanto15.wordpress.com/2011/12/15/ilmu-sosial-dasar-terhadap-psikologi/
http://sutanto15.wordpress.com/2011/12/15/ilmu-sosial-dasar-terhadap-psikologi/